TEKNIK RETORIKA DAN TEKNIK PRESENTASI
DOSEN PEMBIMNING:
INDAYANI
BAHASA INDONESIA
Penyusunn :
1. Wahyu agung prasetyo (80)
2. Yulianto riau saputra (81)
3. Zainul rido (82)
4. Chairul vicry (83)
KELAS TEKNIKA 1/C
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN
JL. Arief Rachman Hakim No.150 Sukolilo Surabaya
Telp. (031) 5945864
tahun ajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum
warahmatullahi wabarokatuh, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas limpahan karunia dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah
mengenai teknik retorika dan presentasi ini dengan baik
walapun masih banyak kekurangan di dalamnya. Serta kami juga berterima kasih
kepada Ibu indayani selaku dosen mata kuliah bahasa
Indonesia yang sudah memberikan kepercayaan menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan kita menyangkut teknik menulis retorika dan presentasi, Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri ataupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di saat yang akan datang.
Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan kita menyangkut teknik menulis retorika dan presentasi, Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri ataupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di saat yang akan datang.
Surabaya ,06 Desember 2016
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata
pengantar............................................................................................................................
i
Daftar isi....................................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................
1
1.1
Latar
Belakang.........................................................................................................1
1.2
Rumusan
Masalah...................................................................................................
1
1.3
Tujuan.....................................................................................................................
1
BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................................
2
2.1
Hakikat
Retorika.....................................................................................................
2
2.2
Fungsi
Retorika.......................................................................................................
2
2.3
Jenis
Retorika..........................................................................................................
2
2.4
Teknik
Retorika.......................................................................................................
3
2.5
Hakikat
Presentasi...................................................................................................
4
2.6
Tata cara dan
Etika..................................................................................................
4
2.7
Media......................................................................................................................
5
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................
6
3.1
Kesimpulan.............................................................................................................
6
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................................
7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BALAKANG
Retorika merupakan istilah lain dari seni berbicara.
Retorika muncul sejak zaman Yunani, Romawi, sampai dengan zaman sekarang ini. Greene
(2007) memaparkan bahwa sedikitlah berbicara agar orang lain tidak mudah memahami
diri kita. Semakin banyak kata-kata yang Anda ucapkan,
semakin besar kemungkinan Anda mengucapkan sesuatu yang konyol. Padahal,
dari kemampuan berbicara yang optimal, seseorang bisa sukses. Banyak
pemimpin sukses karena kemampuan lobby, konsolidasi, rekonsiliasi, mediasi,
imperatif, semuanya membutuhkan kelihaian dan kepiawaian dalam herbicara.
Retorika adalah sebuah teknik
pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter
pembicara, emosional atau argumen (logo). Retorika
terbagi menjadi dua, yakni retorika monologika dan retorika dialogika.
Perkembangan media presentasi saat ini sangat
pesat. Hal ini ditandai oleh munculnya
Software
media presentasi yang offline ataupun
online, berbayar maupun gratis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut
Bagaimana
hakikat retorika ?
Apa
saja fungsi retorika ?
Apa
fungsi retorika ?
Bagaimana
teknik retoria ?
Bagaimana
hakikat presentasi ?
Bagaimana
tatacara dan etika ?
Apa
yang dimaksud dengan media ?
1.3 TUJUAN
-
Untuk mengetahui hakiat retorika
-
Untuk mengetahui fungsi retorika
-
Untuk mengetahui jenis retorika
-
Untuk mengetahui teknik retorika
-
Untuk mengetahui hakikat presentasi
-
Untuk mengetahui tatacara dan etika
-
Untuk mengetahui media
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat
Retorika
Retorika merupakan istilah
lain dari seni berbicara. Retorika muncul sejak zaman Yunani, Romawi, sampai
dengan zaman sekarang ini. Pada zaman Yunani, selain Socrates, dan Plato , muncul
Aristoteles dengan ethos, pathos dan logos. Greene (2007) memaparkan
bahwa sedikitlah berbicara agar orang lain tidak mudah memahami diri kita.
Ketika Anda mencoba membuat orang lain terkesan dengan
kata-kata, sebenarnya Anda akan semakin tampak biasa-biasa saja dan semakin kurang
terkendali. Semakin banyak kata-kata yang Anda ucapkan, semakin besar
kemungkinan Anda mengucapkan sesuatu yang konyol. Pandangan tersebut tidak
sepenuhnya benar.sebab, kita berbicara untuk menyakinkan,
memengaruhi, ataupun memberikan informasi pada orang lain, mau tidak mau
penjelasan kita harus optimal dan maksimal agar tujuan bisa terpenuhi. jangan
gunakan ungkapan-ungkapan yang mengandung pesimisme dalam berbicara. Intinya,
pesimisme itu menular. Pesimisme itu virus. Padahal, dari kemampuan berbicara
yang optimal, seseorang bisa sukses. Banyak pemimpin sukses karena kemampuan
lobby, konsolidasi, rekonsiliasi, mediasi, imperatif, semuanya membutuhkan
kelihaian dan kepiawaian dalam herbicara.
2.2 Fungsi Terampil Berbicara
Berbicara sebagai salah satu
segmen keterampilan berbahasa memiliki beberapa fungsi. Pertama, fungsi
informant pada hakikatnya ialah keterampilan berbicara yang
fungsinya untuk menyampaikan informasi kepada orang Iain, baik informasi
yang formal ataupun nonforrnal. Kedua, Fungsi
seduktif pada hakikatnya berkait dengan keterampilan berbicara yang fungsinya untuk
merayu orang lain. Ketiga, fungsi persuasif pada hakikatnya herkait
dengan keterampilan berbicara yang fungsinya untuk memengaruhi orang lain
secara emotif. Fungsi ini hampir sama dengan fungsi seduktif, tetapi esensi
dari fungsi persuasi lebih ke arah yang positif, bukan negatif. Keempat,
fungsi mediatif adalah keterampilan berbicara yang pada hakikatnya
memiliki fungsi sebagai medium/perantara. Kelima, fungsi
provokatif adalah untuk memprovokasi
seseorang/massa. Provokatif ini memiliki kesan negatif sebab mengarah pada
penghasutan kepada seseorangl kelompok orang/massa Keenam, fungsi
imperatif. Fungsi imperatif pada hakikatnya berkait dengan keterampilan
berbicara yang fungs'mya untuk memerintah orang lain. Ketujuh, fungsi
logika. Orang-orang yang sering bermain bahasa dalam konteks berbicara pastilah
memiliki logika yang baik. Karena itu, kadang mereka memainkan logika orang
lain. Kemampuan logika akan semakin tajam tatkala sering diasah dalam
berbicara.
2.3 Jenis Retorika
Retorika terbagi
menjadi dua, yakni retorika monologika dan retorika dialogika. Pertama, Retorika Monologika, ialah ilmu
tentang sni berbicara secara monolog. Bentuk utama monologika adalah pidato.
Dalam berpidato lebih dominan satu arah sebab hanya satu orang yang menjadi
pembicara. Pidato adalah jenis retorika yang paling sering di gunakan tanpa
menafikkan jenis retorika yang lain. dalam berpidato terdapat hal yang perlu
diperhatikan, yaknisebagaiberikut.
2
Tahap 1 : tentukan topik.
Tahap 2 : tentukanlahaudiens.
Tahap 3 : tentukanlahstrategi pidato.
Tahap 4 : prapidato (berlatih tanpa didampingi dan
berlatih dengan pendampingan). Tahap
5 : praktik pidato.
Tahap 6 : evaluasi.
Kedua, retorika dialogika. Retorika dialogika
berkait dengan seni ilmu berbicara yang di lakukan secara
dialogis. Bentuk dialogika, yakni diskusi, debat, wawancara, tanya jawab, dan konferensi pers. dalam retorika
dialogika arah komunikasinya dua arah sebab, antar pembicara, antar kelompok
ada sesi memunculkan argumentasi.
Reorika dalam diskusi.
Retorika yang dimunculkan dalam sesi diskusi adalah retorika saran. Dalam
diskusi terdapat tiga fase tak lazim, yakni (1) fase pembukaan (2) fase
pemaparan agenda/ hal yang didiskusikan (3) fase penutup. Secara terperinci,
fase dalam diskusi terdapat sebagai berikut.
fase 1 : perkenalan.
fase 2 : pengantar ke diskusi,
pembatasan masalah, rumusan tujuan/saran. Fase 3 : menciptakan situasi saling
percaya.
fase 4 : penjelasan mengenai
jalannya diskusi. fase 5 : diskusi.
fase 6 :
rangkuman. fase 7 : penutup, rumusan penutup, pengucapan
terima kasih pada audiens. fase 8 : pengolahan notulen.
Dalam konteks debat retorika yang menjadi poin utamanya
adalah adu argumentasi. Seorang ahli debat akan berusaha agar argumentasinya
benar, debat lebih mementingkan kelompok tanpa memperhatikan istilah kompromi.
Pemahaman strategi dalam berdebat sangatlah diperlukan, berikut strategi dalam
berdebat:
fase 1 : pahamilah topik yang akan
dijadikan bahan perdebatan, secara ontologis, aksiologis, epistemologis.
fase 2 : carilah materi pendukung argumentasi, jurnal, hasil
penelitian, buku,internet,orang ahli.
fase 3 : munculkan strategi
‘perang’ dalam orasi.
fase 4 : konkretisasi penguatan
argumen.
2.4 Teknik Retorika
A. Penguasaan kompetensi materi
Seseorang pembicara pemula terkadang kesulitan menuangkan
ide ketika berbicara, faktor utamanya adalah asupan gizi, dalam berbicara bagus
ada teknik dalam memperbaiki gizi, yakni sebagai berikut.(1) rak buku
pengetahuan dalam otak,(2) kamus, Eksilopedia, dan tesaurus,(3)
majalah/koran/buletin,(4) internet,(5) pengalaman individual,(6) seminar,(7)
tempat nongkrong.
B. Penguasaan psikologi personality
Pemahaman
tentang psikologi sangatlah diperlukan dalam berbicara. Pertama sebagai terapi
psikologis, kedua sebagai penguatan psikologis. Ada empat tipologi yang banyak
dikenal, yakni eksistensial, behavioral, psikoanalisis, dan humanistik.
C. Psikologi performansi
Performansi/performan(performance)
ialah perilaku yang memiliki seperangkat respon terhadap lingkungan;pencapaian;
suatu cara umum menyangkut hal yang terlihat
3
D.
Penguasaan
psikologi Sosial
Psikologi sosial (sosial
psychology) ialah cabang psikologi yang berkonsentrasi pada aspek perilaku
manusia yang melibatkan relasi individu dengan individu yang lain, lembaga
sosial dan masyarakat.
E. Daya Tarik Interpersonal
Prinsip interpersonal pada hakikatnya bekait dengan aspek
psikologis yang didalamnya terdapat unsur yang mampu membuat orang
lain/kelompok/massa tertarik pada seseorang. Faktor daya tarik interpersonal,
yakni: Kesamaan, kedekatan, keakraban dll.
2.5 Hakikat Presentasi
Presentasi
pada hakikatnya berkait dengan penyajian dan/atau pemaparan sesuatu (bidang
akademis, pemerintah, bisnis, atau marketing) kepada audiens. Presentasi kadang menjadi masalah tersendiri
bagi orang yang memang phobia di
depan panggung dengan menghadapi puluhan / ratusan audiens. Agar presentasi
efektif dan efisien, presenter harus mampu memaparkan materi yang disajikan
dengan menarik. Presentasi yang efektif dan efisien merupakan tuntutan di era
modern ini. Ada empat segmen yakni (1) presenter,(2) moderator,(3) notulis,(4)
audiens.
2.6 Kriteria
dan Etika
Kriteria Presenter
Presenter ialah orang yan,
menyampaikan/memaparkan materi presentasi. Agar
menjadi seorang presenter yang baik, ada hal yang perlu diperhatikan saat
presentasi, yakni sebagai berikut.
1. Presenter harus memahami
siapa audiens (latar belakang akademis, sosial-budaya, gender, dan
kepentingan).
2.Presenter memahami dan menguasai materi yang dipresentasikannya.
3. Presenter harus menyajikan materi sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
4. Presenter harus berempati dengan audiens, secara verbal dan
nonverbal.
5. Presenter harus mampu mengatur kecepatan dan ketepatan dalam
menyajikan materi.
6. Presenter menghargai dan rnenjawab pertanyaan yang diajukan oleh
audiens.
7. Presenter menyajikan materi sesuai dengan topik yang dibicarakan.
8. Presenter menyajikan media presentasi yang sesuai dengan konteks
audiens.
Kriteria Moderator
moderator ialah
orang yang menjadi pemimpin/penengah/wasit dalam presentasi/diskusi. Berikut
kriteria moderator yang baik. Moderator memimpin jalannya presentasi mulai dari
awal sampai dengan akhir penutupan.
1.Moderator memahami hal yang berkait dengan presenter, audiens, dan
materi yang dipresentasikan.
2. Moderator bersikap adil
dan bijak, Dengan demikian, moderator tidak boleh memihak.
3. moderator mampu mengendalikan jalannya presentasi.
4
Kriteria Notulis
Notulis ialah orang yang membuat notula (catatan mengenai
jalannya acara/kegiatan.kriteria Notula yang baik, yakni.
1.
Notulis yang mencatat point-point penting dalam
presentasi.
2.
Notulis memfokuskan diri pada presentasi sehingga
mampu menangkap point-point penting selama presentasi.
3.
Notulis melaporkan notula pada pihak-pihak yang berkait
dengan kegiatan presentasi.
Kriteria Audiens
Audiens ialah
pendengar/pengunjung dalam presentasi. Mereka mengikuti presentasi dengan
alasa, (1) materi perkuliahan yang disajikan oleh dosen, dosen tamu, atau
praktisi, (2) materi yang memberikan manfaat.
2.7 Media
Presentasi
Perkembangan media
presentasi saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai oleh munculnya
Software media presentasi yang offline ataupun online, berbayar maupun gratis. Software tersebut antara lain ; Prezi, Slideshark, Haiku Deck, slidedog,
Clearslide (SlideRocket) marketing software. meskipun demikian, media
presentasi offline, misal powerpoint, adobe, flashmedia, masih
banyak digunakan dalam presentasi.
A.
Kriteria Media Presentasi :
1.
Mampu menarik perhatian, baik dari segi isi maupun
performasi.
2.
Menggunakan desain warna yang memiliki degradasi
apik.
3.
Menggunakan tulisan yang ‘terbaca’.
4.
Dibuat ‘’to the point’’ sehingga tidak terlalu
benyak slide, deskripsi, atau narasi.
5.
Diperkaya dengan grafik, gambar, tabel, peta
konsep ( mind mapping ).
6.
Madia presentasi dikomsultasikan ke ahli desain grafis
agar hasilnya lebih ‘halus’ dan optimal.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Retorika merupakan istilah lain dari seni berbicara.
Retorika muncul sejak zaman Yunani, Romawi, sampai dengan zaman sekarang ini. Greene
(2007) memaparkan bahwa sedikitlah berbicara agar orang lain tidak mudah
memahami diri kita. Padahal, dari kemampuan berbicara yang optimal,
seseorang bisa sukses. Banyak pemimpin sukses
karena kemampuan lobby, konsolidasi, rekonsiliasi, mediasi, imperatif, semuanya
membutuhkan kelihaian dan kepiawaian dalam herbicara.
Retorika adalah sebuah teknik
pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara,
emosional atau argumen (logo). Retorika terbagi
menjadi dua, yakni retorika monologika dan retorika dialogika.
Perkembangan media presentasi saat ini sangat
pesat. Hal ini ditandai oleh munculnya
Software
media presentasi yang offline ataupun
online, berbayar maupun gratis.
6
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
Anas. 2016. Bahasa Indonesia Keilmuan.
Surabaya : Madril Pustaka Production
7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar