Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak
Kapal
Wahyu agung prasetyo / 2016.012.0080
Abstrak
Kata Kunci
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kapal dapat baik
membutuhkan perawatan dan perbaikan terutama mesin-mesin, lambung kapal, bagian
ruang muat, tanki ballast, alat-alat bongkar muat, alat-alat keselamatan dan
alat-alat navigasi, agar kapal selalu berada di lautan dan dapat mengangkut
serta memindahkan orang dan barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain
dan mesin-mesin selalu berjalan lancar dan tahan lama meskipun dalam kondisi
cuaca yang buruk. Dalam mendukung proses pengoperasian kapal diperlukan suatu
penanganan yang baik dalam perawatan, agar kapal tersebut dapat lancar dalam
pengoperasiannya sesuai dengan yang diinginkan. Dengan kata lain perawatan
adalah salah satu hal yang penting untuk menunjang beroperasinya kapal dan
kinerja kapal motor
Perawatan atau
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh
obyek baik non-teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat
berfungsi dengan baik teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak
ataupun benda yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan
berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan internasional.
1.2
Rumusan Masalah
Perawatan adalah
suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjagasuatu
peralatan agar dapat digunakan setiap saat dalam keadaan baik tanpa
gangguanPerawatan merupakan elemen untuk menjaga agar peralatan dapat bekerja
dengan efektif danmengurangi kemacetan hingga biaya operasional bisa ditekan
serendah mungkin.Pada umumnya sistem perawatan mempunyai sifat untuk
meningkatkan efektifitas,
serta porsi keuntungan bagi pemilik perusahaan, hal ini dimungkinkan karena dengan perawatansistim
bahan bakar maka dapat ditekan ongkos produksi, disamping itu dapat
puladitingkatkan kapasitas produksi suatu mesin hingga batas umur
ekonomisnya.Setelah kita membahas dan mengerti dari proses perawatan maka
timbul pertanyaan sebagai berikut:
1.
Bagaimana tahap-tahap suatu perawatan dan perbaika motor penggerak?
2.
Jelaskan cara-cara perawatan pada motor penggerak?
3.
Komponen apa saja pada motor yang harus rutin mendapatkan perawatan?
1.3
Tujuan
Dengan membuat makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat dan menjadi masukan bagi Mahasiswa PDP Teknik Pelayaran Universitas Hangtuah,
khususnya untuk materi yang terkait tentang perbaikan dan perawatan mesin
kapal.
Sedangkan untuk instansi kampus, diharapkan
dapat bermanfaat sebagai sumbangan literature atau bahan untuk
penelitian selanjutnya. Dan untuk diri sendiri diharapkan dapat menambah
wawasan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini :
1. Untuk menyampaikan tentang bagaimana tahapan untuk
memperbaik mesin kapal.
2. Untuk menyampaikan pentingnya perbaikan & perawatan
mesin kapal pada diri sendiri dan perusahaan kapal.
LANDASAN TEORI
2.1
Kajian Pustaka.
Teguh Firmanto
(2005), Perawatan Mesin Diesel
2.2 Teori yang Digunakan
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Perbaikan & Perawatan
Mesin
Perawatan kapal dapat
diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan terhadap kapal untuk
mencegah terjadinya kerusakan dan mengembangkan kepada kondisi yang lebih baik.
Pekerjaan perbaikan kapal dibutuhkan jika ada kerusakan yang terjadi, karena
usia kapal yang bertambah dan ausnya bagian-bagian dari konstruksi kapal,
sehingga berakibat berkurangnya kemampuan kapal. Seperti diketahui, bahwa
perwatan memerlukan penanganan yang baik dan memerlukan biaya yang cukup mahal,
sehingga perusahaan pelayaran akan selalu mengusahakan untuk menekan biaya.
Dalam pengoperasian kapal juga banyak terdapat kendala-kendala yang sering
dihadapi, karena masih ada pemilik kapal yang selalu memperhatikan atau
memperhitungkan bahwa perawatan bagian-bagian dari kapal secara rutin merupakan
suatu pemborosan, sehingga aspek-aspek penerapan manajemen rencana perawatan
kapal perlu diterapkan sepenuhnya dan dikendalikan seefisien mungkin.Suatu
aktifitas dan perbaikan mesin yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek
baik teknis, meliputi seluruh material atau benda yang bergerak atau tidak
bergerak sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik
serta selalu memenuhi persyaratan Standar Internasional dan non teknis.
Meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik.
Kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan
manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.Segala macam
kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agar kapal selalu berada dalam kondisi
baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan laut pada setiap saat
degan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu
4.2 Metode Perbaikan & Perawatan Mesin
1. Perawatan dan Perbaikan (Repair and Maintenance)
Perawatan dan perbaikan adalah bagian dari pelaksanaan
pekerjaan perawatan berencana yang bertujuan untuk :
a) Memperbaiki setiap
kerusakan yang terpantau, walaupun belum waktunya dilaksanakan perbaikan.
b) Mencegah
terjadinya kerusakan atau bertambahnya kerusakan yang lebih besar.
c) Suatu tugas yang perlu dilakukan agar kita dapat
mempertahankan kondisi pesawat / mesin terhadap nilai keselamatan dan nilai
ekonomis kapal.
d) Pertimbangan membuat suatu rencana perawatan dan
perbaikan mesin ialah :
e) Tahun pembuatan mesin dan kondisi mesin sudah berapa lama
jam kerjanya
f) Kapan terakhir melakukan ”General Overhaul” pada mesin
tersebut dan material/suku cadang apa saja sudah diganti baru
g) Berapa lama lagi mesin akan dipertahankan untuk
dioperasikan
h) Bagaimana menjalankan sistem perawatan dan perbaikan
sebelumnya
i) Berapa anggaran yang disediakan guna menjalankan PMS
tersebut
j) Urgensi perawatan dan perbaikan terhadap tiap-tiap mesin
2. Pengukuran Terus – menerus (Continuous Measurement).
Pengukuran terus-menerus adalah pemantauan kondisi yang
dilakukan dengan pengukuran secara terus-menerus dan dicatat dalam kronologi
mesin dan perlengkapannya. Penerapan pengukuran terus – menerus dapat disamakan
dengan penggunaan :
a) Sistem proses alarm, dimana pada nilai-nilai tertentu
alarm akan berbunyi / memberikan sinyal kepada petugas jaga.
b) Sistem proses thermostat, dimana pada nilai-nilai suhu
tertentu thermostat akan bekerja memerintahkan sistem kerja lainnya.
c) Sistem proses pressure switch, dimana pada nilai-nilai
tekanan tertentu pressure switch akan bekerja memerintahkan sistem kerja
lainnya.
d) Sistem proses pneumatic control valve, dimana pada
nilai-nilai tertentu dapat mengatur sesuai ”Differensial” yang dibutuhkan.
e) Sistem proses electric automazing, dimana pada
nilai-nilai tertentu dapat bekerja memerintahkan sistem dengan automatis.
f) Sistem kombinasi proses kerja peralatan tersebut diatas.
3. Perawatan Pencegahan (Prevention Maintenance )
Pengertian pencegahan lebih baik daripada menunggu
kerusakan yang lebih berat, adalah merupakan suatu pemahaman yang harus
benar-benar tertanam pada setiap orang yang bertanggung jawab atas suatu
perawatan.
Perawatan pencegahan adalah bagian dari pelaksanaan
pekerjaan perawatan berencana yang bertujuan untuk :
a) Memantau perkembangan yang terjadi pada hasil pekerjaan
perawatan secara terus-menerus sampai batas nilai-nilai yang diijinkan.
b) Menemukan kerusakan dalam tahap yang lebih dini, sehingga
masih ada kesempatan untuk merencanakan pelaksanaan waktu perawatan.
c) Mencegah terjadinya kerusakan atau bertambahnya
kerusakan, yang dapat mengakibatkan terhentinya operasi kapal.
d) Suatu tugas yang perlu dilakukan agar kita dapat
menelusuri jalannya kerusakan terhadap nilai keselamatan dan nilai ekonomis
kapal.
4.3 Tahap Perbaikan & Perawatan Motor Penggerak Utama
Tahapan – tahapan
perawatan dan perbaikan Mesin Penggerak Utama, yang popular dalam bahasa
permesinan adalah Top Overhaul dan Major Overhaul
1.
TOP OVERHAUL
Top Overhaul adalah
tahapan pertama perawatan dan perbaikan untuk pembersihan, pemeriksaan,
pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagian-bagian/material
mesin yang di Overhaul.
Top Overhaul meliputi
material :
Ø Kepala Silinder (Cylinder Head / Cylinder Cover).
Perawatan dan Perbaikan :
a) Menjaga seluruh ruangan pendingin didalam kepala silinder
tetap bersih, pastikan terisi penuh dengan air pendingin, jangan sampai terjadi
adanya ”udara” terjebak didalamnya, hal ini dapat menyebabkan keretakan pada
kepala silinder tersebut.
b) Menjaga suhu air pendingin tetap stabil pada saat mesin
penggerak utama bekerja ataupun sedang tidak bekerja, hal ini juga dapat
menyebabkan keretakan pada kepala silinder.
c) Seluruh permukaan dudukan (setting) kepala silinder,
katup-katup yang menempel harus selalu dalam keadaan rata dan bersih, sebab
kerusakan pada salah satu bagian permukaan ini dapat mengakibatkan rusaknya 1
unit kepala silinder.
Ø Penekan Katup lengkap (Rocker Arm Bush, Pin, Bolts).
Perawatan dan Perbaikan.
a) Perawatan pertama adalah menjaga sistem minyak pelumasan
yang cukup dan lancar untuk seluruh bagian Rocker Arm tersebut. karena pada
mesin dengan putaran per menit antara 720 – 1800 Rpm, maka dapat dibayangkan
dalam waktu 1 (satu) menit bagian-bagian yang bergesekan menerima beban sampai
720 – 1800 kali gesek.
b) Pada jadwal dilakukannya perawatan Top Overhaul, maka
seluruh bagian Rocker Arm ini harus diperiksa dengan teliti dan bila perlu
adakan pergantian material baru. Keausan pada Bush & Pin walaupun hanya
sedikit atau sangat kecil, akan berdampak langsung kepada penyetelan
”Clearence” katup buang dan katup masuk, maka akibatnya dapat terjadi kerugian
pembakaran didalam silinder.
c) Pengukuran atau penyetelan jarak kelonggaran (clearence)
pada katup buang dan katup masuk tergantung dari besar kecilnya tenaga mesin
dan pabrik pembuatnya. Pengalaman dari beberapa instruction book pada mesin
dibawah 5.000 HP. Menunjukkan antara 0,15 – 0,35 milimeter dan mesin diatas
5.000 HP (umumnya 2 tak) menunjukan antara 0,30 – 0,50.
Ø Batang Pendorong Rocker Arm (Push Rod for rocker arm).
Perawatan dan
Perbaikan
a)
Pemeriksaan batang yang sudah
bengkok sangat mudah sekali, yaitu dengan meletakkan batang tersebut dimeja
yang benar-benar rata kemudian batang digelindingkan dan dapat menggelinding
dengan baik berarti masih lurus dan sebaliknya tidak mau menggilinding/berputar
berarti batang sudah bengkok dan harus diganti baru.
b) Periksa semua sistem minyak pelumas, yakinkan semua sudah bekerja
dengan baik dengan jumlah minyak yang cukup, yakinkan pada saat penyetelan
jumlah minyak pelumas rocker Arm ini hanya boleh dilakukan oleh Masinis yang
merawatnya atau Masinis I sebagai kepala kerja.
Pemeriksaan berikutnya
adalah pada kedua ujung batang pendorong Rocker Arm tersebut apakah masih
berbentuk bulat-licin-mengkilat, apabila tidak demikian atau sudah berbentuk
tidak bulat-kasar-ada bekas luka sebaiknya langsung diganti dengan suku cadang
yang baru.
Ø Katup Buang lengkap (Exhaust Valve Spindle, Seat).
Sebelum melakukan
perawatan dan perbaikan katup buang lengkap ini, setiap masinis kapal
diharapkan harus benar-benar memahami terlebih dahulu fungsi katup buang
lengkap pada sebuah mesin diesel. Selain mesin diesel 4 tak ada juga mesin
diesel 2 tak dengan system pembilasan memanjang (misalnya Burmiester & Wind)
juga menggunakan sistem katup buang pada kepala silinder.
Pengalaman
dilapangan masih banyak Masinis yang sanagt kurang memperhatikan fungsi dan
perawatan katup buang lengkap (set) ini, dikatakan lengkap berarti katup buang
dan dudukannya.
Keterlambatan melaksanakan
perawatan dan perbaikan pada saat Mesin Diesel sudah waktunya Top Overhaul,
dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan dan biaya yang lebih jauh besar, bahkan
dapat berakibat rusaknya bagian-bagian internal lainnya.
Ø Bushing batang Katup buang / masuk (Guide bush for Exh & Inlet).
Ø Katup Penunjuk Pembakaran (Indicator Cock Set).
Ø Katup Keamanan (Safety Valve Set).
Ø Katup Udara Penjalan (Air Starting Valve Set).
Ø Pengabut Bahan – bakar (Fuel Oil Injector Set).
Ø Pompa Bahan – baker (Fuel Oil Injector Pump).
Ø
Ruang Pendingin Udara Pembilas (Air
Scavanging Cooler).
Ø Pompa Udara Bilas (Air Scavanging Blower).
Ø Sistem Udara Pengontrol (Pneumatic Control
System)
Ø Sistem Pengaman (Safety Devise System)
Ø Alat-alat Pengukur Panas (Thermometers)
Ø Alat-alat Pengukur Tekanan (Pressure Gauge
/ Manometer)
Ø Penggantian MInyak Pelumas (Lube Oil
Crankcase Renew)
Ø Pemeriksaan Baut dan Mur Ruang Engkol (Bolt
& Nut Inspection)
Ø Kunci – kunci / peralatan khusus (Special
Tools) dan lainnya.
2.
MAJOR OVERHAUL
Major Overhaul adalah
tahapan kedua perawatan dan perbaikan untuk pembersihan, pemeriksaan,
pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagian-bagian/material
mesin yang bergerak. Pelaksanaaannya dilakukan pada saat mesin sudah bekerja
sudah mencapai antara 8.000 jam kerja – 16.000 jam kerja.
a)
Major Overhaul meliputi
material :
b)
Semua material yang dikerjakan
pada saat Top Overhaul.
c)
Semua material dan semua
bagian-bagian yang bergerak pada mesin diesel tersebut yaitu :
d)
Pelapis Silinder (Cylinder
Liner)
e)
Torak & Ring Torak (Piston
& Piston Ring)
f)
Kepala Silang (Cross Head)
g)
Batang Torak (Connecting Road)
h)
Metal Jalan(Crank Pin Bearing)
i)
Poros Engkol (Crank Shaft
Journal)
j)
Metal Duduk (Main Bearing)
k)
Poros Nok & Penggeraknya
(Camshaft & Diving Divices)
l)
Turbin Gas Buang (Turbo
Charger)
m)
Pompa Bahan-bakar (Fuel Oil
Injection Pump)
n)
Pendingin Udara Pembilas (Air
Scavanging Cooler)
o)
Pompa Udara Bilas (Air
Scavanging Blower)
p)
Poros Penerus & Metal
(Intermediate Shaft & Bearing)
q)
Sistem Udara Pengontrol
(Pneumatic System Control)
r)
Sistem Pengaman (Safety Device
System)
s)
Alat-alat Pengukur Panas
(Thermometers)
t)
Alat-alat Pengukur Tekanan
(Pressure Gauge / Manometer)
u)
Kunci – kunci / Peralatan
Khusus (Special Tolls)
v)
Panel Kontrol (Engine
Control Panel) dan lainnya.
Penjelasan Perawatan Major Overhaul.
Major Overhaul adalah salah satu tindakan
atau bagian penting dari suatu sistem perawatan dan perbaikan yang dilakukan
pada semua Motor Diesel untuk semua type dan jenis dari pabrik manapun.
Tujuan utama dilaksanakan perawatan dan
perbaikan Major Overhaul ini antara lain adalah :
a) Mengembalikan kondisi ”performance” semula mesin (diesel)
yang sudah bekerja dan berjasa melakukan langkah-usaha antara 8.000 – 16.000
jam kerja dengan menggunakan banyak komponen yang bergerak, sudah seharusnya
dilakukan penggantian material yang 100% baru, sehingga diharapkan
”performance” Mesin dapat kembali normal seperti 95% baru.
b) Dalam kenyataannya dilapangan tidak semua dilakukan
penggantian material baru, terutama material yang kondisinya masih cukup baik
dan belum melebihi ambang-batas maksimum yang diijinkan, artinya material
tersebut masih layak untuk dipakai dalam kondisi antara70% - 80% (misal :
Cylinder Liner, Cylinder Head, piston, spring, Exhaust & Intake Valves),
sehingga diharapkan ”performance” mesin hanya dapat mencapai sekitar 70% saja.
c) Kondisi pada Item No.2 tersebut diatas adalah yang paling
banyak dilakukan dilapangan/di kapal, dengan banyak pertimbangan bahwa
perusahaan tidak menghendaki antara lain :
1) Biaya perawatan dan perbaikan yang besar
2) Kecepatan kapal yang maksimum
3) Perawatan dan perbaikan sesuai dengan Running Hours
4) Pengawasan perusahaan dan Class yang ketat
5) Safety Management yang terlalu formal.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dapat
ditarik kesimpulan Perawatan atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang perlu
dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik non-teknis meliputi manajemen dan
sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik teknis meliputi suatu
material atau benda yang bergerak ataupun benda yang tidak bergerak, sehingga
material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi
persyaratan internasional.
Kegiatan
yang diperlukan untuk mempertahankan manajemen dan material sampai pada suatu
tingkat kondisi tertentu.Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga
agar kapal selalu berada dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan
untuk pengangkutan laut pada setiap saat degan kemampuan diatas kondisi minimum
tertentu
Jika
pemelihara dilakukan dengan baik dan sesui prosedur maka dapat dipastikan usia
dari material dan usaha kapal ketika berlayar dapat maksimal dan tidak ada
kendala.
DAFTAR
PUSTAKA
V.L.MALLEEV, M.E., DR.A.M,
1986. Operasi dan Pemeliharaan Motor Diesel. Erlangga : Jakarta.
WILKINSON. 2010. Marine
Diesel Troubleshooting. Diesel Service, LTD.
NIGATA. Section 5. Troubleshooting.
NIGATA Engine Company, Inc.
A. Wiranto, T. Koici,
1993. Motor Diesel Putaran Tinggi. Pradnya Paramita : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar